Pages

Sabtu, 04 Agustus 2012

NULIS LAGI

Bismillah,

ya ampun, udah amat sangat lama ga nulis disini, yang pertama karena ga mood, yang kedua semester 4 amat sangat mengurang tenaga dan pikiran. Alhamdulillah deh udah lewat.

niatnya mau bikin blog baru, tapi kalo dipikir-pikir, ngapain juga, kenapa ga blog ini diperbaiki dengan mengubah tampilannya biar lebih "gue" dan lebih sering memposting. hua,,,sebenernya kangen nulis, tapi mau gimana lagi, kalo udah capek kuliah, pulang kos langsung tidur, ga sempet nulis.

oke nisa, janji harus lebih sering nulis lagi, tulisannya juga mesti yang manfaat, bukan cuma curhatan yaaa, sip deh.

sekarang Ramadhan 1433 H, semoga targetannya bisa tercapai ya, AMIIN.

Semanagat Nisa!!

Jumat, 06 April 2012

Buat Kita

SEMANGAT FAJAR MUHAMMAD, FAWWAZ ADLAN!!

SEMANGAT MENUNTUT ILMU

SEMANGAT DALAM MENCARINYA, DALAM MEMAHAMINYA, DALAM MENGAMALKANNYA

SEMOGA ALLAH MEMUDAHKAN JALAN KITA DALAM MENUNTUT ILMU

KARENA ILMU ITU TIDAK BISA DIDAPATKAN DENGAN ISTIRAHATNYA BADAN INI

SO, BANGUN SEKARANG, AMBIL BUKU, BACA, MUROJA’AH, BERTANYA DENGAN YANG LEBIH BERILMU, DAN TAWAKAL KEPADA ALLAH

JIKA LELAH, INGAT, DI DUNIA INI HANYA SEMENTARA, AKHIRATLAH TUJUAN KITA SEBENARNYA, AKHIRATLAH RUMAH KITA

JANGAN KAU KALAH

SUNGGUH-SUNGGUH DALAM IKHTIAR DAN TAWAKAL SELALU..

SEMOGA ALLAH MELINDUNGI DAN MENYAYANGI KITA, IBU DAN BAPAK

Matematika dan Kedokteran

Matematika, hmmm...denger kata itu aja udah males ya, ngebayangin ribetnya dan susahnya, apalagi harus pakai logika untuk menyelesaikannya.

Oke, ga usah ngebayangin rumus matematika. Saya Cuma mau nulis persamaan matematika dengan ilmu kedokteran. Kalo kita ngerjain matematika kan harus sistematis, maksudnya harus urut, ada prosesnya, ga langsung dapet gitu. Nah di ilmu kedokteran ketika mendiagnosis juga mesti runut dan sistematis, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan kalo perlu pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis. Jadi ga kayak dukun yang asal nebak.

Untuk mendapatkan hasil dari soal matematika, kan banyak jalannya, ga Cuma satu cara aja. Begitu juga dengan kedokteran. Dalam mendiagnosis, kita ga boleh melihat dari satu sudut pandang aja. Ada banyak kemungkinan penyakit yang menjadi pilihan saat mendiagnosis nah, diliat deh dari gejalanya, oiya gejala dari tiap orang itu berbeda-beda lho walaupun penyebab sakitnya sama, tergantung dari seberapa kuat pertahanan tubuh orang itu nah, begitu juga penanganannya.

Dari matematika, kita mendapatkan ilmu berpikir sistematis. Dari matematika, kita bisa berpikir dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Jadi kesimpulannya, kalo mau masuk kedokteran, jangan benci matematika.*ga nyambung*


5 CM

“Begitu banyak dengan mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, dan apa yang kamu mau kejar taruh di sini”

“kamu taruh disini...jangan menempel di kening.

Biarkan...

Dia...

Menggantung...

Mengambang....

5 centimeter di depan kening kamu...”

“ jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa nyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri...”

“.....biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu.

Dan... sehabis itu yang kamu perlu....Cuma...”

“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.”

“lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja..”

“dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya..”

“serta mulut yang akan selalu berdoa..”


-Donny Dhirgantoro, 5 cm-

It's Cooking Time

Alhamdulillah masih bisa nulis blog lagi setelah sekian lama ditinggalkan.

Liburan semester 3 ini rasanya lamaaaaa banget, dan sampai dengan saat ini saya tidak menggunakan waktu saya dengan produktif. Padahal apa yang kita kerjakan setiap jam bahkan setiap detik akan dimintai pertanggungjawabannya. Dasar memang sayanya aja yang belum sadar.

liburan ini, saya membuat rencana. Sebenernya persiapan sih, dimulai dari beberapa bulan yang lalu, saya membeli buku resep diskonan*karena buku resep yang asli harganya 3-6x lipatnya* dan dasar ya saya itu kalo ke toko buku pengennya beli buku, jadi saya beli aja beberapa. Niatnya sih buat ibu, biar lebih variatif masakannya.

Dari saat itu sampai sekarang, setiap ke toko buku, selain ke bagian stationary, dan kesehatan, saya ke bagian masakan. Soalnya lucu sih, dan salah satu hobi saya adalah makan makanan enak, hehehe,, jadi saya ga boleh Cuma bisanya makan aja, tapi harus bisa bikinnya juga. alhasil saya membeli beberapa buku lagi, kalo kata kaka tingkatku, beli buku itu investasi lho.. lagian buku masakan kan ga bakalan basi.

Udah punya bukunya, tinggal praktek deh...

Kalo kata saya, setiap orang pasti bisa melakukan sesuatu asal dia melakukan sesuatu itu sesuai prosedur. Nah, sama aja kayak masak. Setiap orang bisa masak asal sesuai sama resep. Dan saya melakukannya. Nyontek resep, hahaha....coba-coba, sekalian belajar untuk masa depan.

Hasilnya, hmmm....lumayan enak. Soalnya nyontek resep. Yang masih perlu di upgrade adalah ketenangan saat memasak. Ga tau kenapa ya, saya jadi panik kalo di dapur. Padahal semua bumbu udah di tempatin di deket kompor, tapi ya gitu, satu kata yang menggambarkan saya ketika masak RECOK. Haha...

Sebenernya, Yang saya coba itu masakan yang sangat sangat sederhana kok. Kalo yang complicated kayak rendang dan sebangsanya mah belom bisa. Yah, mungkin dengan berjalannya waktu dan dengan latihan yang banyak, trial and error*tapi kalo udah ada resepnya mah ga boleh gagal sebenernya*, insya Allah bisa ya..amiin, SEMANGAAAT.

Kalo soal gagal, beberapa kali gagal soalnya masaknya juga baru beberapa kali. Kegagalan pertama, masak nasi goreng tapi nasinya kelembekan, alhasil jadi bubur goreng. Jangan tanya soal rasanya. Yang kedua masak tumis tauge, tapi taugenya ga mateng, jadi pahit atau bumbunya yang emang kegosongan, hehe... tapi jadi inget quote di satu film, dari kegagalan kamu bisa mengambil banyak pelajaran. Dari kesuksesan belum tentu.

Satu lagi, masak itu butuh intuisi dalam merasakan, komposisi bumbu sangat mempengaruhi cita rasa masakan. Jangan takut gagal, sebenernya kalo masak buat sendiri sih gapapa gagal, ntar bisa dicoba lagi kapan-kapan, tapi kalo masaknya buat orang banyak, berlapang dada aja deh, tapi jangan mudah menyerah, coba lagi lain kali.

SEMANGAT MEMASAK!!!

Selasa, 13 Desember 2011

Buat Yang Lagi Jatuh Cinta....

Cinta...




Sensitif deh kalo dengar kata ini, hehe...*penyakit anak muda*

Siapa sih yang ga pernah ngerasain cinta, sebenernya gimana sih rasanya?apa bedanya sama suka.?

Hmm...kalo kata orang sih cinta dan suka itu beda, cinta itu lebih “dalem” dari suka. Katanya Suka itu buat anak-anak, kayak cinta monyet gitu??ga tau deh. Tapi menurutku sih inti dari dua-dua kata diatas itu sama, punya perasaan yang berbeda dengan lawan jenis. Kayak ada rasa gimana gitu....*nebak aja, agak sotoy.

Siapa sih yang bisa menolak, jika rasa itu (read: cinta atau suka) ada di hati?
Jawabannya ga ada.

Tapi, sebagai seorang muslim, sebaiknya kita mengetahui bagaimana syariat islam mengatur seseorang yang mencintai orang lain. Simak yuk, pembahasan para ulama tentang cinta di bawah ini...

menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, "Cinta adalah penyakit mental, yang apabila timbul akan mempengaruhi tubuh, dan menjadi penyakit fisik."

Nah lho, kalo ada yang lagi jatuh cinta, biasanya jadi senyum-senyum sendiri atau galau-galau sendiri, apalagi kalo cintanya bertepuk sebelah tangan. Beuh...jangan-jangan bisa stres, terus anorexia, lama kelamaan sistem imun bakalan menurun dan akhirnya sakit. Jadi cinta ga Cuma mempengaruhi mental, tapi juga fisik lho.

Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata, "Gejolak cinta -yang tidak ditempatkan pada tempatnya- merupakan jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus. Disebabkan berbeda dengan jenis penyakit lain, baik dari segi bentuk, penyebabnya maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para tabib mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.” (Zaadul Ma'ad 4/265)

Gejolak cinta itu bisa dari hawa nafsu lho, dan kalo ga bisa menjaga cinta itu, kita bisa terjerumus ke lembah zina, atau seenggaknya mendekati zina misalnya pacaran. Apalagi banyak banget (ga keitung) acara-acara televisi, film, sinetron yang menggambarkan pacaran. Ada yang pacaran gaya barat, gaya korea, sampe yang katanya gaya pacaran islami. Emang ada ya gaya pacaran islami tuh?

Sebenernya ga ada tuh gaya pacaran islami, namanya pacaran pasti mendekati zina. Apalagi Allah sudah berfirman dalam Al Quran pada surah Al-Isra : 32. Yang artinya

“ Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya hal itu adalah perbuatan keji dan jalan yang buruk.”

Kalo udah cinta, ga boleh pacaran!! Haram hukumnya!!

Jadi cinta itu juga perlu manajemen...tsah...MANAJEMEN CINTA...

Salah satu akibat dari mencinta itu adalah rindu, gimana cara seorang muslim mengelolanya?

Al Isyq itu adalah rindu yang berasal dari buah cinta yang berlebihan. Ada rindu yang disertai dengan menjaga diri dan ada juga yang diikuti dengan kerendahan. Maka rindu tersebut bukanlah hal yang tercela dan keji secara mutlak. Tetapi bisa jadi orang yang rindu itu, rindunya disertai dengan menjaga diri dan kesucian, dan kadang-kadang ada rindu itu disertai kerendahan dan kehinaan.

Sebagaimana telah disebutkan, bahwa kerinduan termasuk amalan hati, yang orang tidak mampu menguasainya. Tapi manusia akan dihisab atas sebab-sebab yang diharamkan dan atas hasil-hasilnya yang haram.

Adapun rindu yang disertai dengan menjaga diri padanya dan menyembunyikannya dari orang-orang, maka padanya pahala, bahkan Ath-Thohawi menukil dalam kitab Haasyi’ah Marakil Falah dari Imam Suyuthi yang mengatakan bahwa termasuk dari golongan syuhada di akhirat ialah orang-orang yang mati dalam kerinduan dengan tetap menjaga kehormatan diri dan disembunyikan dari orang-orang meskipun kerinduan itu timbul dari perkara yang haram sebagaimana pembahasan dalam masalah cinta.

Makna ucapan Imam Suyuthi adalah orang-orang yang memendam kerinduan baik laki-laki maupun perempuan, dengan tetap menjaga kehormatan dan menyembunyikan kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk mendapatkan apa yang dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati karena kerinduan tersebut maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat.

Hal ini tidak aneh jika fahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran yang mengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri meskipun dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang dirindui, dia tahan kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab ini di bawah kekuasaannya. Adapun hatinya dia tidak bisa menguasai maka dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapat pahala. (Ushulul Mu’asyarotil Zaujiyah hal. 79)

Jadi kesimpulannya, kita sebagai seorang manusia tidak dapat menguasai apa yang diberikan Allah ke dalam hati misalnya suka, cinta dan rindu, tetapi kita sebagai seorang muslim wajib mengatur perbuatan kita yaitu dengan bersabar untuk tidak memenuhi panggilan syahwat tersebut, menjaga diri sekuatnya, dan menyembunyikan kerinduannya. Insya Allah akan mendapatkan pahala.

Kalo udah jatuh cinta terus udah mampu menikah sebaiknya menikah, itu yang lebih baik sih.....
Sebagaimana nasihat yang diberikan Rasulullah,

“Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu menikah,hendaklah dia menikah. Karena hal itu lebih menahan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan yang belum mampu, hendaknya ia berpuasa, karena puasa adalah tameng baginya.” [H.R Al-Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abdullah bin Mas’ud].

Pesan

Buat yang lagi jatuh cinta : bersabar adalah cara yang terbaik, kalo udah siap menikah, menikahlah, kalo belum siap, puasa dan bersabar....Semoga Allah melindungi mu..

Buat yang udah pernah pacaran : udah, jangan diulangin kesalahan yang dulu, selama nafas masih ada, bertobatlah, kita ga tau kapan dan dimana kita akan dimatikan. Dan jangan diulangin lagi kesalahan yang dulu...

Buat yang masih pacaran : udah, putusin aja pacarnya. Belum tentu kan yang nantinya jadi suami atau istri kamu itu pacar yang sekarang. Jangan sampe nanti nyesel di tengah jalan. Karena syaitan selalu mengganggu anak adam dari depan, belakang, kanan, dan kiri. Hati-hati lah,,,liat pesan yang kedua juga.




Pertiwi. 10.45.tsurayya

Kamis, 03 November 2011

Dimana Letak Akal ?


Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ditanya:

Apakah akal itu letaknya ada di dalam otak atau di dalam Qalbu?

Beliau menjawab :
Alhamdulillah was shalatu was salam ‘ala Rasulillah, amma ba’d:
Allah subhanahu wa ta’ala mengetahui hal ini. Dialah yang mengetahui mata-mata yang berkhianat. Dia juga mengetahui yang disembunyikan di dalam dada, yakni qalbu (jantung), karena qalbu ada di dalam dada. Dan qalbu adalah tempatnya akal, pemahaman, dan pengaturan, sebagaimana Allah berfirman:

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا

“Tidakkah mereka berjalan di atas muka bumi lalu mereka memiliki qalbu yang memahami ayat Allah dengannya.” [Q.S. Al-Hajj:46].
Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman:

فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

“Karena, yang buta bukanlah mata, tapi yang buta adalah qalbu-qalbu yang ada di dalam dada.” [Q.S. Al-Hajj:46]. Maha Suci Allah, seakan-akan ayat ini turun menurut keadaan manusia saat ini, bahkan juga keadaan manusia dahulu: apakah akal ada di dalam otak atau di qalbu.
Masalah ini adalah masalah yang banyak membuat kesulitan para pemikir yang mendasarkan analoginya ini pada sesuatu yang inderawi. Mereka tidak mengembalikan pemecahan masalah ini pada firman Allah dan sabda Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebenarnya, hal ini telah jelas, bahwasanya akal itu ada di qalbu (jantung) dan qalbu letaknya ada di dalam dada.

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا

“Tidakkah mereka berjalan di atas muka bumi lalu mereka memiliki qalbu yang memahami ayat Allah dengannya.” [Q.S. Al-Hajj:46].
Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman:

فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

“Karena, yang buta bukanlah mata, tapi yang buta adalah qalbu-qalbu yang ada di dalam dada.” [Q.S. Al-Hajj:46]. Allah tidak berfirman, “Qalbu yang berada di dalam otak. Masalah ini jelas sekali bahwasanya akal berada di dalam qalbu (jantung). Yang lebih menguatkan ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Dan sesungguhnya di dalam jasad ini ada sekerat daging. Jika daging ini baik, maka baiklah seluruh jasad, jika daging ini rusak, rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, daging ini adalah qalbu.”
Lalu, kenapa engkau menolak sesuatu yang dipersaksikan oleh Kitab Allah, padahal Allah adalah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui segala sesuatu, dan dipersaksikan pula oleh sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Yang wajib untuk kita lakukan dalam hal ini adalah kita buang seluruh pendapat yang menyelisihi Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam serta kita jadikan hal itu di bawah kaki kita, tidak kita pedulikan.

Karena, . Jika otak telah memproyeksikan suatu gambaran dan mempersiapkannya, dia kirimkan ke qalbu, lalu qalbu yang memerintahkan atau melarang. Seakan-akan, otak merupakan sekertaris, mempersiapkan segala sesuatu lalu memberikannya kepada qalbu, kemudian dia memerintahkan atau melarang. Dan hal ini, bukan merupakan hal yang aneh.

وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

“Dan di dalam dirimu (terdapat tanda kekuasaan Allah), tidakkah kalian melihat?” [Q.S. Adz-Dzariyat:21].

Di dalam jasad kita ini terdapat perkara-perkara aneh yang membuat bingung akal kita ini. Dan, hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Jika baik daging tersebut, baik pulalah jasad.” Jika bukan karena hak memerintah itu milik qalbu, tidak akan, “Jika daging itu baik, baik pulalah jasad, jika daging itu jelek, jelek pulalah jasad seluruhnya.” Jadi, qalbu merupakan tempatnya akal dan pengatur bagi seseorang. Namun, tidak diragukan bahwa dia memiliki hubungan dengan otak. Karena itu, jika otak rusak, pikiran dan akal juga rusak. Dia memiliki kaitan dengan hal itu, tapi akal yang mengatur ada di dalam qalbu, dan qalbu ada di dalam dada.

وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

“…tapi yang buta adalah qalbu-qalbu yang ada di dalam dada.” [Q.S. Al-Hajj:46].
Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Sumber Syarh Riyadhus Shalihin, jilid 1, Bab Muraqabah.
Diterjemahkan dari http://www.sahab.net/home/?p=209 oleh Abu Yusuf Abdurrahman.