Pages

Selasa, 19 Oktober 2010

Kita

Hei....Kawan

Hoy.......sepertinya saya sudah lama tidak curhat colongan di blog.

Hari ini saya ingin menceritakan tentang pengalaman saya di salah satu desa di solo dalam rangka desa siaga, yaitu pelatihan RJPO buat karang taruna di desa itu. Bahasa saya aneh nih, harap maklum yah.

Acara ini dimulai jam setengah 4, fakta pertama, sebelum jam setengah 4 itu ada beberapa ibu-ibu perwakilan RW yang sudah datang ke tempat itu. Jreng jreng, ternyata ibu- ibu lebih tepat waktu daripada remajanya, kenapa begitu? Nanti kita bahas. Dan para pemuda karang tarunanya datang setelah acara dimulai agak lama. Gimana sih nih remaja?

Yang kedua, ibu-ibu yang datang lebih banyak daripada remajanya, padahal acara itu ya buat remaja karang tarunanya, perbandingan ibu dan remajanya tuh 3:1. Wow...apakah remaja jaman sekarang sibuk sibuk? Padahal acara itu diadakan hari sabtu dan di sore hari, mungkin panitia(saya hanya bantu-bantu disana, bukan panitia inti) memilih waktu seperti itu karena berharap remaja akan datang lebih banyak karena sudah pulang bekerja, kuliah, atau sekolah. Tapi hasilnya malah kebalikan.

Yang ketiga, pas acara dimulai, padahal baru sambutan dari yang ngewakilin pak lurah itu, ibu-ibu udah mengeluarkan buku catatan dari tasnya dan pulpen pastinya, mereka tuh sangat antusias dengan ilmu baru yang akan di berikan oleh mas relawan dari PMI(tentang RJPO), dan mencatatnya dalam buku catatannya. Tapi ya, yang remajanya tuh Cuma beberapa yang mencatat, dan pas dibuka sesi pertanyaan ada ibu yang nanya, tapi yang remajanya malah diem aja. Apa remaja sekarang maunya disuapin?

Ayo kita perhatikan diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita, apakah kita seperti remaja-remaja diatas, yang kurang peduli dengan ilmu yang diberikan orang lain, ilmu yang baru, bahkan ilmu yang penting(RJPO tuh penting tau, FYI, di amerika tuh RJPO itu di ajarkan kepada orang-orang sipil dan hal tersebut bisa menurunkan angka kematian di Amerika).ngaku deh, kalo kita kuliah, padahal dosen tuh ngomong hal penting, tapi kita Cuma dengerin, ga buka catetan apalagi nyatet, dan terkadang kita malah sibuk ngobrol dengan teman kita*pengalaman pribadi*. Wah, ada apakah dengan pemuda Indonesia?

Hay hay....teman teman, bangun bangun, kita jangan bangga-banggain jepang, korea, singapura, amerika dan negara-negara lainnya yang memang negara maju Cuma gara-gara di Indonesia belum sempurna, masih ada sampah dimana-mana, sekolah dan kuliah kurang sarana dan prasarana, dan hal-hal lainnya yang bikin Indonesia belum sempurna di mata kita. Mungkin kita bisa menggunakan sumber daya alam yang terbatas untuk memajukan Indonesia, kita mungkin bisa menggunakan ilmu kita untuk mengolah SDA yang ada (jangan melulu pakai tenaga asing, inget!! SDA kita udah terlalu banyak diberikan gratis untuk negara asing), menggunakan ilmu kita untuk membantu mencerdaskan adik-adik kita yang nantinya akan jadi penerus kita, jangan sampai kalo kita pintar, terus kita keluar negri dan kerja disana, ga pulang-pulang karena penghargaan disana(baca: gaji) lebih besar daripada di Indonesia, kita lebih dikenal disana dan bukan di Indonesia. Apasih yang hilang dari pemuda kita? Rasa nasionalisme dan cinta Indonesia kan?. Mungkin kita gak bisa mengubah semua itu dalam waktu cepat dan dalam lingkup yang luas tapi kita bisa mengubahnya mulai dari diri kita sendiri, mulai dari organisasi yang kita ikuti, pokoknya dari hal yang kecil deh. Jangan melihat apakah yang diberikan Indonesia untuk diri kita, tapi apa yang kita berikan untuk Indonesia.

Jadi inget cerita dari seseorang, teman-temannya belajar di luar negri dan berniat untuk merauk sebanyak-banyaknya ilmu yang nantinya akan diamalkan di Indonesia. Seharusnya kita mencontoh yang kayak gitu tuh....hehehe.

Oke, semoga kita bisa jadi pemuda yang memberikan kebaikan untuk Indonesia, jangan memberikan masalah melulu. Ayo, kita cari ilmu sebanyak-banyaknya, dimana-mana asalkan nanti kita kembali ke Indonesia. Jangan kayak pepatah kacang lupa kulitnya.

Semoga Bermanfaat........!!!

SEMANGAT KAWAN!!